Di Jalan yang Semarak

PAGI tadi, seperti biasanya, aku sepedaan. Bukan bertujuan untuk berolahraga, lho. Lalu? Yeay… untuk cari sarapan, dong. Carinya tentu saja di lapak para penjual. Tidak di tong sampah. Ih! #Guebukankucing

Seperti biasanya pula, aku berangkat kepagian. Tapi kepagian yang kusengaja. Lho? Iya, aku keluar rumah sebelum setengah enam. Sementara para penjual makanan pagi membuka lapak sekitar setengah enam. 

Kok iseng amat? Kurang kerjaan tatkala pagi? Enggak, dong. Daku ‘kan bermaksud sambil menyelam minum air. Sembari pergi cari sarapan, sekalian cari inspirasi. Menikmati udara pagi. Mereka-reka agenda hari ini. Hehehe…. :D

Daaan, pagi tadi kutemukan aroma yang berbeda. Tak hanya udara segar yang kuhirup. Tapi juga semangat merah putih. Oksigen cinta tanah air. Sekelumit bukti bahwa NKRI –bagaimanapun-- masih eksis. 

Ya. Di jalan yang semarak itu. Yang dipenuhi bendera dan umbul-umbul. Berhasil kukumpulkan lagi semangat patriotis ini…. 

MORAL CERITA:

Bendera dan umbul-umbul memang sekadar simbol. Tapi kita toh amat memerlukannya sebagai pemantik api semangat. Oke?